tentang apa itu cantik



Ini tentang suatu hari, saat kau tiba tiba bertanya padaku tentang apa itu cantik. Lalu aku menjawab seadanya saja, bahwa cantik adalah nama lain dari dirimu. Engkau menggulung bibir, lalu kembali melemparkan tanya yang sama. Ah, rupanya kau benar benar ingin bertanya.

Aku diam beberapa saat, tidak buru buru menjawab. Setelah kuseruput kopi yang kupesan, barulah aku membuka kata.

Jika jawaban yang ingin kau dengar hanyalah tentang yang indah indah saja, maka kau tidak perlu menanyakan apa itu cantik. Kau hanya butuh menonton acara populer di media visual, menikmati iklan-iklan yang ada, atau hanya sekedar menatap lekat-lekat sampul sebuah majalah wanita. Maka dengan mudah kau akan mengerti definisi cantik dari sisi yang populer. Begitulah cara media menampilkan sisi cantik kaum hawa.

Terkadang media melupakan satu hal, bahwa cantik adalah bahasa konsep. Sebagaimana sifat bahasa konsep pada umumnya, keidealannya berbeda antara belahan bumi yang satu dengan belahan bumi yang lain. Wajar jika akhirnya ada salah kaprah. Lihat saja, cream pemutih ditawarkan pada perempuan perempuan di negeri tropis yang nyata nyata sudah memiliki warna kulit tercantik di dunia.

Ya benar, definisi cantik itu berbeda pada setiap tempat dan pada setiap masa.

Lalu kau kembali bertanya, “Adakah arti cantik yang tak mengenal batas, tak mengenal masa dan tak mengenal warna?”

Pertanyaan yang cantik, dan aku hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Bisa ditebak, sesaat setelah aku mengangguk, kau memaksaku untuk menjelaskannya. Aku mengangkat kedua ujung bibirku, meraih kembali cangkir kopi, menyeruputnya, kemudian memandangmu. Sebelum aku sempat mengucapkan sesuatu, kau buru buru memenggalnya dengan sebuah kalimat.

“Jangan bilang cantik itu dari hati, karena semua orang juga mengerti”

“Tapi itu benar”, jawabku.

Kau menggeleng untuk kemudian berkata, “Aku ingin jawaban yang lain”

Baiklah,,cantik adalah satu kata sejuta makna, dan hati adalah kata yang tepat untuk merangkumnya. Sekarang kau ingin jawaban yang berbeda.

“Baiklah, aku akan menjawabnya”, kataku. Kau terlihat senang.

Dan aku pun mulai berkata kata. Kukatakan bahwa cantik adalah saat kau bisa mencintai qodratmu.

Kedua matamu menerawang, seperti tak sedang mendengar ucapanku. Lalu kau menatap wajahku lekat-lekat, kemudian tersenyum. Cantik sekali.

“Ya aku perempuan, dan aku mencintai qodratku.”

Kini giliran aku yang menatapmu. Memandang bibir mungil yang merekah itu. Bukan, aku bukan sedang mengagumi bibirmu. Lebih dari itu, aku terkagum oleh kata kata yang keluar dari bibir cantikmu.


Sesuatu akan semakin terlihat cantik manakala dia mampu menampilkan kesederhanaannya. Dan mencintai qodrat adalah tindakan yang begitu sederhana

Penulis : myself ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel tentang apa itu cantik ini dipublish oleh myself pada hari 12 Mar 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan tentang apa itu cantik
 

0 comments:

Posting Komentar