can you forget HIM


Forget his name, forget his face
Forget his kiss and his warm embrace
Forget the love that once came true
Remember now there's someone new,

Forget the love that you once shared
Forget the face that had once cared
Forget the time you spent together
Remember now he's gone forever,

Forget you cried the whole night through
Forget him when they play your song
Forget how close you two once were
Remember now he's chosen her,

Forget you memorized his walk
Forget the way he used to talk
Forget the times he was mad
Remember he's happy instead of sad,

Forget his teasing, gentle ways
Forget you saw him everyday
Forget he made your dreams come true
Remember now she loves him too,

Forget the thrill when he walked by
Forget him when he made you cry
Forget the way he spoke your name
Remember now he's not the same,

Forget the way he said he loved you
Forget the way he kissed and hugged you
Forget all those nights when he held you tight
Remember now he holds her tonight,

Forget all those sunny days
Forget all those poems he made
Forget those times through good and bad
Remember he said he'd never make you sad,

Forget the games he played with you
Forget the times he stayed with you
Forget those cold, cold nights
Remember now he keeps her warm tonight,

Forget the way he looked at you
Forget you kissed the whole night through
Forget all you dreams came true
REMEMBER, that he doesn't love you.
 

sebuah perenungan...



Manusia dapat bahagia bila ia bisa membuka mata.
Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.
Manusia bisa berbahagia bila ia mau membuka mata hati.
Untuk menyadari, betapa ia dicinta.
Manusia bisa berbahagia, bila ia mau membuka diri.
Agar orang lain dapat mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha untuk meraih apa yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang telah diberikan.
Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa saat ini ia begitu dicintai, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau untuk sadar karena begitu serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri.
Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada seorang teman sejati.
Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayangi, selalu ingin menjadi pusat perhatian, selalu ingin dinomor satukan, padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu hebat dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu dicintai oleh orang yang lainnya.

kebahagian bersumber dari dalam diri kita sendiri. jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati.

Kita akan dapat berbahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain. apa adanya.
Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu bberkeras hati.
Ia akan memberi kita disaat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari.
Berusaha dan berbahagialah, karena kita masih dicintai begitu banyak orang. dan yang terpenting kita masih dicintai-Nya.

(kayanya keracunan kafein gw pas lagi nulis ini,,thanks for inspired me to wrote this)

 

lollipop


Lollipop,,,
Apa yang terpikir ketika mendengar kata itu??

Bentuknya ??
Rasanya ??
Lucu, manis, dan menarik perhatian…

Mungkin itu yang terpikirkan ketika mendengar kata itu…

ternyata,, bukan sekedar itu yang terpikirkan oleh ku,,
"lollipop" mempunyai arti yang lebih dalam hidupku.

karena sebuah "lollipop" aku bisa bertemu dengan nya,
Dengan seorang wanita yang begitu lucu, senyumnya yang manis, obrolannya yang cerdas, dan dia sungguh menarik perhatianku seperti "lollipop".

 

tentang apa itu cantik



Ini tentang suatu hari, saat kau tiba tiba bertanya padaku tentang apa itu cantik. Lalu aku menjawab seadanya saja, bahwa cantik adalah nama lain dari dirimu. Engkau menggulung bibir, lalu kembali melemparkan tanya yang sama. Ah, rupanya kau benar benar ingin bertanya.

Aku diam beberapa saat, tidak buru buru menjawab. Setelah kuseruput kopi yang kupesan, barulah aku membuka kata.

Jika jawaban yang ingin kau dengar hanyalah tentang yang indah indah saja, maka kau tidak perlu menanyakan apa itu cantik. Kau hanya butuh menonton acara populer di media visual, menikmati iklan-iklan yang ada, atau hanya sekedar menatap lekat-lekat sampul sebuah majalah wanita. Maka dengan mudah kau akan mengerti definisi cantik dari sisi yang populer. Begitulah cara media menampilkan sisi cantik kaum hawa.

Terkadang media melupakan satu hal, bahwa cantik adalah bahasa konsep. Sebagaimana sifat bahasa konsep pada umumnya, keidealannya berbeda antara belahan bumi yang satu dengan belahan bumi yang lain. Wajar jika akhirnya ada salah kaprah. Lihat saja, cream pemutih ditawarkan pada perempuan perempuan di negeri tropis yang nyata nyata sudah memiliki warna kulit tercantik di dunia.

Ya benar, definisi cantik itu berbeda pada setiap tempat dan pada setiap masa.

Lalu kau kembali bertanya, “Adakah arti cantik yang tak mengenal batas, tak mengenal masa dan tak mengenal warna?”

Pertanyaan yang cantik, dan aku hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kecil. Bisa ditebak, sesaat setelah aku mengangguk, kau memaksaku untuk menjelaskannya. Aku mengangkat kedua ujung bibirku, meraih kembali cangkir kopi, menyeruputnya, kemudian memandangmu. Sebelum aku sempat mengucapkan sesuatu, kau buru buru memenggalnya dengan sebuah kalimat.

“Jangan bilang cantik itu dari hati, karena semua orang juga mengerti”

“Tapi itu benar”, jawabku.

Kau menggeleng untuk kemudian berkata, “Aku ingin jawaban yang lain”

Baiklah,,cantik adalah satu kata sejuta makna, dan hati adalah kata yang tepat untuk merangkumnya. Sekarang kau ingin jawaban yang berbeda.

“Baiklah, aku akan menjawabnya”, kataku. Kau terlihat senang.

Dan aku pun mulai berkata kata. Kukatakan bahwa cantik adalah saat kau bisa mencintai qodratmu.

Kedua matamu menerawang, seperti tak sedang mendengar ucapanku. Lalu kau menatap wajahku lekat-lekat, kemudian tersenyum. Cantik sekali.

“Ya aku perempuan, dan aku mencintai qodratku.”

Kini giliran aku yang menatapmu. Memandang bibir mungil yang merekah itu. Bukan, aku bukan sedang mengagumi bibirmu. Lebih dari itu, aku terkagum oleh kata kata yang keluar dari bibir cantikmu.


Sesuatu akan semakin terlihat cantik manakala dia mampu menampilkan kesederhanaannya. Dan mencintai qodrat adalah tindakan yang begitu sederhana
 

Ya Pemilik hati



Ya Pemilik hati, semesta dan segala,….

Entah apa yg terasa di dalam sini, aku terlampau rumit memberi label ‘rasa’ku…. 
Mungkin sesuatu yg bernama marah,sedih,kecewa,…atau entahlah apa yg begitu menekan hingga mampu mengalirkan aliran bening disudut mataku,pelan…diam-diam.

Ya Penyejuk hati yg lelah,….. 
Mungkin aku tak cukup mengenal diriku,mungkin aku tak tahu apa warna hatiku. 
Ajarkan aku mengenal diriku hingga aku mampu mengenal MU…dan sepenuh ikhlas menjalani setiap episode hidupku.