september ini,,,



Pertengahan September..
Angin sudah begitu bersahabat kali ini
Begitu pun dengan mentari.

Aku menemukan seraut wajah teduh
Memaksaku untuk sejenak menaruh mata
Pada seulas senyum tulusnya.

Entah untuk kali ke berapa
Aku selalu punya waktu untuknya
Hanya sekedar mengamatinya,
Ya…memandanginya.
Lalu sibuk membaca tulisannya
Mengagumi kepandaiannya menuang makna dalam kata-kata yang sahaja
Aku bahkan tak pernah mengenalnya
Tapi dia memiliki pesona
Yang….entahlah
Aku selalu tak mampu mendeskripsikannya.

Seraut wajah di September ini
Kini menjadi pemilik rinduku
Yang ku dekap dalam lembar-lembar puisi
Dan ku meteraikan di kedalaman palung hati.
 

rinduku,,,



Padamu yang kutitip rindu….

Jika kau lelah menunggu,,,maukah engkau bertahan.
meski memaksa,,

kuingin kau seperti matahari,,,yang setia pada pagi.
meski memaksa.,,

kuingin kau seperti bulan,,,indahnya hanya untuk malam,
meski memaksa lagi,,

kuingin kau seperti bintang,,,penunjuk jalan dalam ketersesatan.
meski memaksa kesekian kali,,

padamu yang kutitipkan rindu,,,
ku coba tuk tak memaksa,,,

meski kau tak seperti matahari,,,
aku kan setia menjadi pagi,,,
menunggu hadirmu meski mendung menutupi hari,,,

meski kau tak seperti rembulan,,,
aku kan menjadi gelap,,,
menunggumu meski dalam pekatnya malam

meski kau bukan lah gemintang,,,
aku kan mencarimu,,,
menujumu dalam kenisbian,,,

hingga kau datang…..
menyerahkan rindu yang kutitipkan.