.jpg)
42 Hal Yang Tidak Di Ketahui anak tentang ayah
.jpg)
paradigma gaji (fresh graduate)

banyak yang ngelamar di perusahaan gw IPK nya diatas 3,2 namun pas di interview, jangankan mau disuruh presentasi, ngomong aja masih belepotan.. trus saat diajak berdebat (reasoning) secara sehat belum apa2 udah keliatan emosi... bawaannya kaya mau nonjok gw aja... apanya yang mau digaji gede?
trus ada juga yang membanggakan kalo dia waktu kuliah aktivis ini itu.. emangnya dia kira perusahaan itu organisasi mahasiswa? makin banyak jadi aktivis makin gampang diterima? yang ada malah sebaliknya...
gw sebagai HRD sangat menghindari merekrut orang2 mantan aktivis mahasiswa.. kenapa? karena orang2 seperti itu sangat berpotensi menjadi provokator dan membuat keresahan diantara para pegawai...
kalo ditanya apa aja skill yang dibutuhkan perusahaan? BANYAAK....
beberapa contoh skill yang dicari:
- kemampuan bargaining (negosiasi) tapi bukan tawar menawar...
- kemampuan memimpin (tapi bukan memimpin kaya jadi ketua organisasi)
- kemampuan reasoning (tapi bukan ngeles...apalagi nyolot dan debat kusir..)
- kemampuan analisa & berpikir
- kemampuan hitung & logika matematis
- kreativitas & determinasi
- kemampuan sosialisasi
- kemampuan kerja sama dalam tim
- kemampuan untuk improvisasi
- kemampuan mengambil keputusan (dan melaksanakan konsekuensinya)
- kemampuan beradaptasi..
kalo gw tanya, diantara sekian banyak skill diatas yang gw sebutkan, skill apa aja yang para fresh graduate berani dengan lantang menyebutkan kalo dia punya? gw yakin sebagian besar ga akan bisa menjawab.. karna mereka ga punya skill itu...
bagaimana dengan skill kaya kemampuan teknis? itu bisa dipelajari.. yang sulit adalah justru interpersonal skill.. padahal inilah yang sebenarnya dicari oleh perusahaan.... kalo soal teknis, bisa dipelajari.. selama orang itu determinasinya kuat...
mungkin memang ada segelintir fresh graduate yang layak dihargai dengan gaji tinggi.. namun mereka memang punya skill yang dibutuhkan perusahaan.. gw akui lulusan "the big three" hampir 70% layak untuk dihargai sesuai dengan nilai yang mereka harapkan.. "the big three" disini bisa yang swasta atau yang negeri... (elo pasti tau lah...)
Lebih suka ke pantai atau naik gunung?
Originally Said by teman sayakalau gunung, tantangan-nya lebih besar, dan penuh dengan ketidakpastian...
kalau pantai sih lebih bikin perasaan nyaman sejak awal berangkat.
padahal kalau naik gunung dan udah sampai puncak kan sebenernya pemandangan yg kita dapet ya itu2 aja (lebih bagus pantai),
tapi memang ada kepuasan, perasaan "berhasil" mengalahkan diri sendiri,
membuktikan kekuatan hingga bisa nyampai puncak...
jadi meskipun keindahan yg didapat di puncak gunung itu "tidak seberapa" dibandingin pantai, kepuasan dan kebanggaan dalam diri jd dominan
- saya menikmati setiap langkahnya
- saya suka perjalanan dan perjuangannya
- kepuasan yang tidak tertara jika kita bisa mencapai puncak gunung
- (makanya sering foto-foto kalau udah nyampe puncak gunung)
- hubungan dengan "saya menikmati setiap langkahnya"
Dia sangat menikmati dan membutuhkan proses pendekatan dengan lawan jenisnya.
bermula dari kenalan, menjadi teman, lalu lanjut ke persahabatan, dan akhirnya meraih hasil, apakah dia jadian atau tidak - hubungan dengan "saya suka perjalanan dan perjuangannya"
Dalam proses pendekatan, seakan-akan dia berkata:
"Lilhatlah, aku akan membuktikan bahwa aku pantas bersamamu"
atau
"aku akan berjuang untuk mendapatkan kamu" - hubungan dengan "kepuasan yang tidak tertara jika kita bisa mencapai puncak gunung"
Perjuangan yang dihasilkan dan nilai-nilai keromantisan akan terlihat dengan jelas oleh orang-orang yang berada di sekitar mereka
mohon maaf, saya bukan perempuan
hasil kesimpulan saya tentang sudut pandang perempuan, pasti ada banyak kekurangan...
silahkan dikoreksi jika saya salah
perempuan yang menyukai naik gunung menginginkan proses pendekatan terlebih dahulu,
mereka tidak menginginkan sesuatu yang langsung
mereka menikmati proses pentahapan dari sebuah hubungan...
sama seperti halnya bagaimana mereka menikmati proses perjalanan ke puncak gunung
dia tidak akan nyaman jika dengan laki-laki yang langsung berterus terang, meskipun secara fisik, laki-laki ini disukai oleh dia
karena dia ingin melihat bagaimana laki-laki ini berjuang untuk mendapatkan hati dia
mulai dari langkah pertama dalam naik gunung yang tidak terlalu nanjak,
sampai mendekati puncak yang makin menanjak, apakah laki-laki ini bisa terus memperjuangkannya?
dia tidak akan bisa menikmati suatu hal yang instant
da cenderung akan merasa "ditipu/gombal" pada suatu hal yang instant
memang, butuh perjuangan yang keras untuk seorang laki-laki dalam mendapatkan perhatian dari perempuan yang suka gunung ini..
tapi bukan berarti perjuangannya akan sia-sia..
karena kita disini sama-sama tau bahwa naik gunung itu susah, banyak perngorbanan dan perjuangan..
dan kita juga sama-sama tau... kalau turun gunung itu lebih susah dari naik gunung..
dengan kata lain, meskipun laki-laki ini telah gagal menjalin hubungan dengan dia,
tapi tetap, perjuangan dan pengorbanannya akan tetap susah dilupakan oleh dia...
karena secara tidak langsung, perempuan gunung juga ikut menuruni gunung..
perempuan yang suka gunung akan berkata seperti ini:
"mari kita mulai dari pertemanan..."
"kenalilah aku dahulu....."
"perjuangkanlah aku...."
"buktikan bahwa kita pantas untuk bersama...."
jika dia berhadapan dengan laki-laki yang langsung berterus terang, dia akan berkata:
"kamu belum kenal sama aku......"
"kamu ga tau aku itu kaya gimana....."
"aku belum kenal sama kamu....."
jika perempuan gunung bertemu dengan laki-laki gunung, tentu tidak akan bermasalah
sebaliknya, jika dia berhadapan dengan laki-laki yang menyukai pantai, tentu akan bermasalah
karena laki-laki pantai cenderung tidak mau berjuang sebelum mendapatkan hati dari perempuan
biasanya perempuan gunung akan memulai hubungannya dengan pertemanan
dan laki-laki pantai juga cenderung tidak mau berteman dengan perempuan yang dia sukai
karena dia menganggap kata-kata "teman" sebagai penolakan
perempuan gunung mengharapkan sebuah perjuangan
sementara laki-laki pantai, enggan untuk memperjuangkan suatu hal yang dia anggap sia-sia
disatu sisi,
perempuan gunung akan merasa, ini bukan gunung yang pantas untuk didaki karena terlalu rendah
dan dia berkata
"cuma segini aja perjuangannya?"
disisi lain
laki-laki pantai akan merasa, terlalu susah rute untuk mencapai pantai itu..
entah terlalu jauh, terlalu macet, intinya, ingat.. yang dia inginkan adalah pantainya, bukan perjalannnya...
dan dia berkata "lebih baik aku cari (pantai) yang lain"
mereka cenderung lebih suka dengan laki-laki yang jujur, langsung berterus terang apa adanya
tapi... bukan berarti mereka tidak menyukai proses pendekatann...
mereka juga tidak bisa langsung menerima laki-laki yang
"hai kenalan yu, mau jadi cewe gue ga"
itu mah dijamin mereka kabur...
tapi maksudnya, dia akan lebih menghargai laki-laki yang menunjukan kalau mereka memang suka dengan dia..
mereka ingin diperlakukan berbeda dengan perempuan yang lain yang tidak "didekati" oleh laki-laki yang mendekati mereka ini...
dan dia juga tidak menginginkan porses pendekatan yang terlalu lama..
dengan kata lain, jika perempuan gunung merasa risih dengan laki-laki yang terus menempel dan romantis sejak kenalan,
perempuan pantai justru mengharapkan laki-laki ini langsung mengekspresikan cintanya secara jelas...
baik dari kata-kata maupun perbuatan
perbedaan yang jelas:
jika laki-laki "menembak: terlalu cepat, perempuan gunung berkata: "cuma segini aja perjuangannya?"
TAPI dalam keadaan sebaliknya
Jika laki-laki pendekatan terlalu lama, perempuan pantai akan berkata:
- (jika dia suka) "uuuuuh kapan sih dia nembak aku...."
- (jika dia tidak suka) "wah cowo ini memang enak menjadi temen" (karena dia tidak merasa kalau laki-laki ini menyukai dia, ingat, dia tidak begitu menginginkan proses pendekatan)
tapi kesalahan orang-orang yang paling utama adalah menilai negatif perempuan yang seperti ini
mereka menilai perempuan yang seperti ini terlalu "gampang" dan "kejam"
jangan salah!
sama seperti apa yang dia harapkan dari pantai
dia mengharapkan pantai yang indah untuk dinikmati dan dia mengingkan untuk terus berjuang dipantai itu, meskipun datang badai atau masalah lainnya
dengan kata lain, dia mengharapkan laki-laki yang sudah dia pilih memberikan keindahan,kenyamanan dan keamanan dalam hidupnya
dia mengharapkan laki-laki ini mebuktikan bahwa pilihan perempuan pantai ini tidak salah
oleh karena itu, begitu perempuan pantai baru menjalin sebuah hubungan,
dia tidak akan langsung mencintai laki-laki ini
harus ada perjuangan dan keromantisan yang terus dibina dalam hubungan mereka sehingga mereka menjadi mencintai laki-laki ini
sama halnya ketika dipantai
yang membuat kita betah dipantai itu karena kita menikmati apa yang ada dipantai dan apa saja yang bisa kita lakukan di pantai
dan jika perempuan pantai sudah mencintai laki-laki,
maka dia tidak akan mau berpisah dengan laki-laki itu, karena dia sudah terlanjur menikmati indahnya kehidupan bersama dengan laki-laki itu
sama dengan pantai, jika kita sudah terlanjur menikmati pantai itu, biasanya kita malah tidak mau pulang dan tetap mau berada dipantai itu selama mungkin
(hal ini berlaku juga untuk laki-laki yang suka pantai)
intinya,
perempuan pantai lebih menyukai laki-laki yang langsung berterus terang daripada yang melakukan pendekatan secara perlahan
Kesimpulan:
- orang gunung membutuhkan proses pendekatan
- orang gunung lebih melihat perjuangan sebelum memulai hubungan percintaan
- laki-laki gunung susah untuk melupakan orang yang sudah menolak cintanya
- orang pantai membutuhkan perjuangan keromantisan setelah memulai hubungan percintaan
- orang pantai tidak menyukai proses pendekatan
- laki-laki pantai tidak akan keberatan jika ditolak cintanya
- gunung dan pantai, dua-duanya romantis hanya caranya yang berbeda
cara yang paling gampang, coba kita lihat dari hal ini..
orang yang naik gunung akan berfoto dipuncak gunung
karena dia ingin menyampaikan pesan
"lihat! inilah hasil perjuanganku aku berhasil mencapainya!"
akan menyampaikan pesan
"lihatlah.. inilah yang aku dapatkan.. dan aku menikmatinya.."
dunia tanpa ego

Bayangkan dunia ini tanpa ego…
Tak akan pernah ada cerita sedih yang tertulis
Sejarah tak akan mencatat bahwa kotak Pandora telah terbuka
Melepas hantu-hantu kesepian,kesedihan,dan keserakahan manusia
Bayangkan dunia ini tanpa ego…
Tak akan pernah ada keinginan tuk menjadi sempurna
Karena memang kesempurnaan hanyalah milik Nya
Bayangkan dunia ini tanpa ego…
Khabil tak akan pernah membunuh Habil
Musa a.s tak akan pernah banyak bertanya kepada Khaidir a.s
Judas tak akan pernah berkhianat kepada Isa a.s
Iskandar tidaklah harus menaklukkan
Nero tidakkan pernah membakar Roma
Julius Caesar tak akan pernah mencintai Cleopatra
Bayangkan dunia ini tanpa ego…
Kita akan selalu melihat bunga indah bermekaran
Tanpa terinjak kerakusan manusia
Persahabatan tak akan pernah ternoda
Oleh suatu pengakuan dan hegemoni
Bayangkan dunia ini tanpa ego…
Tak akan ada keinginan manusia
Diatas kesedihan manusia yang lain
Indah kasih sayang tak akan pernah pudar
Oleh impian diri yang membuai
Bayangkan dunia ini tanpa ego…
….Hanya bayangkan….
Karena kita hidup di dunia yang terbalut rakusnya Ego
Syndrome One-it-is dan cara menghadapinya...
