jangan titipkan kebahagiaan




Meski pada bapak ataupun biyungmu yang merawatmu dari bayi hingga dewasa. Karena pada nyatanya, tak selamanya kebahagiaan mereka sejalan dengan yang kita punya. Dan jika pada suatu nanti mereka tiada, tiada pulalah kebahagiaan yang kita titipkan.

Janganlah engkau titipkan, pada sahabat dekat yang begitu erat. Yang selalu ada ketika kau luka, pun juga tak alpa ketika kau bahagia. Tetap saja, jangan kau titipkan kepada mereka. Jika suatu saat nanti mereka pergi, pergi pulalah kebahagiaan yang engkau ingini.

Atau jangan sekali-kali engkau titipkan. Pada angka-angka sempurna di lembar ujian. Memang sungguh menawan dan membanggakan. Tetapi bisakah kau bayangkan?jika suatu saat nanti mereka tak lagi sempurna, hilang pulalah kebahagiaan yang kau punya.

Dan jangan kau titipkan kebahagiaan pada pangkat yang tertinggi. Meski mereka berkuasa di berbagai pelosok negri. Tapi senyatanya, di dunia ini tak ada yang abadi. Roda kehidupan tak akan berhenti untuk bergulir, dan jika pangkatmu tak di atas lagi, terjatuh pulalah kebahagiaan yang engkau miliki.

Sekali lagi jangan kau titipkan kebahagiaan pada orang yang kebanyakan. Karena kebahagiaan mereka kadang berbanding terbalik dengan milik kita. Sungguh dinamis, dan tak ada standarnya. Alih-alih terjaga keseimbangannya, yang ada malah sebaliknya kebahagiaan yang kita titipkan jatuh dan hancur berantakan.

Jadi cobalah meski perlahan, simpan sendiri kebahagiaan yang engkau miliki. Meski hanya kau simpan dalam ruang sempit dengan fasilitas seadanya, tetapi setidaknya itu lebih terjaga. Karena kebahagiaan itu akan selalu berada bersamamu, tak akan goncang meski tak sejalan dengan asamu, tak akan pergi meski sahabat tak lagi ada di sisi, tak akan hilang meski angka yang kau punya tak lagi sempurna, tak akan terjatuh meski pangkatmu tak lagi tinggi, dan tak akan hancur meski kebanyakan orang menjatuhkannya. 

Jadi sekali lagi, simpanlah sendiri kebahagiaan yang kau miliki, jangan engkau letakkan sembarangan dan jangan sekali-kali engkau titipkan.
 

aku memilihnya




Aku telah memilih dirinya untuk melangkah bersama bintang dan asa. 
Disaat itu juga hati ini telah membentuk satu butiran harap bahwa duniaku bukan hanya sebebas yang pernah aku pikirkan. 

Aku tidak sebebas merpati diangkasa yang pergi pagi pulang malam. Aku telah terikat dengan sebuah cinta yang telah kubentuk. Tidak mudah membentuk cinta ini ketika semuanya harus kumulai dari sebuah langkah nol menuju ratusan langkah pasti kedepan. Disaat aku mencintainya, bukan berarti ketika itu juga aku sudah mapan dan siap. Tidak! Aku masih harus merangkai berlipat-lipat asa bersamanya. Aku sebenarnya masih ada janji untuknya sampai kami terpisah. Aku hanya ingin membuat dia bahagia. 
Titik, tidak perlu tahu bagaimana aku bisa melakukannya.

Dia memang tidak sempurna seperti kalian semua, tetapi aku tidak berharap banyak ketika dia telah hadir diduniaku. Karena aku juga bukan seorang malaikat yang bisa dan mampu menjadi sempurna dibalik ribuan kesalahanku. Aku tidak ingin dia pergi ketika dia tahu bahwa aku bukan yang terbaik untuknya. Tapi aku hanya bisa mengatakan bahwa inilah aku apa adanya. Karena itu adalah cinta.

Aku tahu tidak mudah memilih seorang malaikat hati. Aku pernah mengatakan kepadanya mungkin, bahwa cintaku bukan cinta mahal. Aku hanya butuh sebuah cinta sederhana yaitu dia mau menerimaku apa adanya. Kalaupun suatu saat nanti harus dicoba sang kuasa. Aku mau dia menghapus air mata ini, aku mau dia selalu didekat dan memberikan satu langkah pasti tentang kehidupan. Aku mau dia selalu memberikan senyum untukku. Aku mau dia selalu mendekatkan tubuhnya untukku. Aku hanya ingin dia tidak menyentuh hati ini dengan sebuah kata-kata penyedih yang memilukan hati ini. Mungkin lebih tepatnya, aku ingin selalu dia hadir dalam kehidupan ketika awan tidak hanya bersinar, tetapi ketika awan muram durja. Ini juga yang aku namakan cinta.

Tuhan, izinkan dia bersamaku membentuk dunia baru yang benar-benar baru untuk kami berdua. Dunia yang penuh dengan cinta, maaf, hormat, menghargai, percaya, jujur, membantu. Dunia yang hanya kami berdua yang tahu. Kalau engkau izinkan dia mala mini bersamaku.