ku ingin menjadi alasan bagimu...


ku ingin menjadi alasan bagimu...

Dalam hidup slalu ada alasan untuk segala sesuatunya,,

alasan untuk hidup,,,
alasan untk mati,,,
alasan untuk menangis,,,

tapi bila kau tidak menemukan alasan untuk tersenyum,bisakah aku jadi alasan untuk itu ?

aku ingin menjadi alasan untuk semua hal indah yang terjadi...
bukan alasan mengapa kau terluka,,,
bukan alasan mengapa kau menangis.

Aku ingin menjadi alasan mengapa kau terlahir ke dunia,,,
aku ingin menjadi alasan untuk kau mencintai,bukan untuk kau lepas dan lupakan...

Bisakah aku menjadi alasan bagimu ...???

Alasan untuk kau bertahan menghadapi kerasnya beban kehidupan,,,
alasan untuk kau bertahan saat sakit,,
alasan untuk kau berjuang menggapai impian...
alasan untuk kau mencintai...

Aku ingin menjadi alasan bagimu untuk segalanya,
karena kau pun slalu menjadi alasan bagiku !
 

a lesson in propaganda



GOEBBELS' PRINCIPLES OF PROPAGANDA

1. Propagandist must have access to intelligence concerning events and public opinion.

2. Propaganda must be planned and executed by only one authority.
a. It must issue all the propaganda directives.
b. It must explain propaganda directives to important officials and maintain their morale.
c. It must oversee other agencies' activities which have propaganda consequences

3. The propaganda consequences of an action must be considered in planning that action.

4. Propaganda must affect the enemy's policy and action.
a. By suppressing propagandistically desirable material which can provide the enemy with useful intelligence
b. By openly disseminating propaganda whose content or tone causes the enemy to draw the desired conclusions
c. By goading the enemy into revealing vital information about himself
d. By making no reference to a desired enemy activity when any reference would discredit that activity

5. Declassified, operational information must be available to implement a propaganda campaign

6. To be perceived, propaganda must evoke the interest of an audience and must be transmitted through an attention-getting communications medium.

7. Credibility alone must determine whether propaganda output should be true or false.

8. The purpose, content and effectiveness of enemy propaganda; the strength and effects of an expose; and the nature of current propaganda campaigns determine whether enemy propaganda should be ignored or refuted.

9. Credibility, intelligence, and the possible effects of communicating determine whether propaganda materials should be censored.

10. Material from enemy propaganda may be utilized in operations when it helps diminish that enemy's prestige or lends support to the propagandist's own objective.

11. Black rather than white propaganda may be employed when the latter is less credible or produces undesirable effects.

12. Propaganda may be facilitated by leaders with prestige.

13. Propaganda must be carefully timed.
a. The communication must reach the audience ahead of competing propaganda.
b. A propaganda campaign must begin at the optimum moment
c. A propaganda theme must be repeated, but not beyond some point of diminishing effectiveness

14. Propaganda must label events and people with distinctive phrases or slogans.
a. They must evoke desired responses which the audience previously possesses
b. They must be capable of being easily learned
c. They must be utilized again and again, but only in appropriate situations
d. They must be boomerang-proof

15. Propaganda to the home front must prevent the raising of false hopes which can be blasted by future events.
16. Propaganda to the home front must create an optimum anxiety level.
a. Propaganda must reinforce anxiety concerning the consequences of defeat

b. Propaganda must diminish anxiety (other than concerning the consequences of defeat) which is too high and which cannot be reduced by people themselves

17. Propaganda to the home front must diminish the impact of frustration.
a. Inevitable frustrations must be anticipated

b. Inevitable frustrations must be placed in perspective

18. Propaganda must facilitate the displacement of aggression by specifying the targets for hatred.
19. Propaganda cannot immediately affect strong counter-tendencies; instead it must offer some form of action or diversion, or both.

(Based upon Goebbels' Principles of Propaganda by Leonard W. Doob, published in Public Opinion and Propaganda; A Book of Readings edited for The Society for the Psychological Study of Social Issues.)
 

Tanpa alasan ku mencintainya


Waktu mungkin saja tak berpihak padaku,
atau aku yang tak mau mengerti...
mungkin juga takdir tak pernah mau berbelas kasih padaku.

Tanpa alasan aku jatuh cinta padanya,
Tanpa alasan dia mengobrak -abrik tatanan hidupku yang sebelumnya baik-baik saja,
Tanpa alasan dia menghancurkan tidur malamku,
Tanpa alasan dia membuatku tampak bodoh...
Sungguh...apakah ini cinta atau kegilaanku saja !

hanya melihat senyum dan raut wajahnya yang tak pernah bisa kusentuh atau kurengkuh keindahannya....
hanya mendengar suaranya tanpa merasakan hembusan nafasnya dan hangat sentuhannya,setengah mati aku mengharapkannya untuk slalu ada dalam hidupku !

Malam mungkin telah bosan,karena kepadanya kutitipkan selalu rinduku yang tak pernah terungkapkan.
Bintang mungkin mulai enggan mendengar rengekanku untuk sedetik saja bertemu dengannya dalam nyata,,
senja mulai marah karena aku terlampau gila...ya gila...
aku gila...! tak ada yang salah bila mencintai seorang wanita....
apa yang salah?
setengah mati aku menginginkan dia ada dan melengkapi kesepian dan kekuranganku...
apa yang salah ?

tak ada yg salah jika kita mencintai seseorang....

Dia seperti udara yang harus kuhirup setiap waktu,
dia seperti lagu mengisi kekosongan jiwaku...
pada takdir kutitipkan harapanku,mungkinkah...kuraih cintanya !
padanya kuungkapkan seribu puisi meski sekuat hati dia menjauh...slalu menjauh.
Dia telah hidup dalam separuh nafasku,
dia telah merasuk dan menempati altar hatiku...mengisi mimpi-mimpi ku meskipun terasa semu...

Apa yang harus kulakukan ?
disini aku setengah mati menginginkanmu...
apa salahku...
karena aku mencintainya dengan tanpa alasan...hanya mencintainya...!!!

Bolehkah aku berharap...
bolehkan aku berangan jika saja aku bisa memilikimu,duhai wanitaku....
 

Ketika DIA Memilihmu Untukku..


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya pria biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah pria sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah wanita yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi pria yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya..
Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai pendampingku..
Ingatlah.. dirimu adalah mahlukNya yang berasal dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah..
Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah pria yg lemah pada kelembutan..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namamu telah ku lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua pintamu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

[untukmu pilihan hidupku]