evolusi dalam islam

ilmuwan-ilmuwan muslim jaman dulu yang udah ngomongin teori evolusi:

Abu Utsman Amr atau Al-Jahiz, seorang ilmuwan muslim abad 9, dalam Kitab Al-Hayawan (buku hewan) telah menjelaskan teori survival sebagai dasar dari mekanisme evolusi dan seleksi alam. Al-Jahiz berpendapat bahwa suatu species akan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda dan akhirnya melahirkan species baru. Species yang tidak dapat beradaptasi akan punah, dan yang beradaptasi akan sukses melanjutkan keturunanannya.
Al-Jahiz juga telah melakukan pembahasan mengenai rantai makanan dalam sebuah ekosistem.[1]

Ibnu Miskawayh, seorang ilmuwan muslim di abad 10, bahkan menjelaskan teori evolusi dengan sangat mendetail dan mengkombinasikannya dengan metafisika sebagai sebuah siklus "Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roojiun/ Sesungguhnya kita dari Allah dan kepada-Nya kita kembali". Dari Allah, bahwa mula-mula Allah menciptakan zat, kemudian zat itu berevolusi menjadi gas, gas berevolusi menjadi air, air berevolusi menjadi mineral, mineral berevolusi menjadi tumbuhan, tumbuhan berevolusi menjadi hewan, hewan berevolusi menjadi manusia, manusia berevolusi menjadi nabi, nabi berevolusi menjadi malaikat, dan malaikat akhirnya kembali kepada Allah. [2]

Pandangan mengenai evolusi biologi yang berlanjut ke evolusi spiritual ini begitu populer di abad pertengahan, hingga kita bisa menemukannya pada syair-syair Jalaluddin Rumi yang hidup di abad 13, seperti berikut:

Aku mati sebagai mineral dan menjelma tumbuhan,
Aku mati sebagai tumbuhan dan terlahir binatang,
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku mesti takut? Maut tak menyebabkanku berkurang!
Namun sekali lagi aku harus mati sebagai manusia,
Dan melambung bersama malaikat; dan bahkan setelah menjelma malaikat
aku harus mati lagi; segalanya kecuali Tuhan, akan lenyap sama sekali.
Apabila telah kukorbankan jiwa malaikat ini, Aku akan menjelma sesuatu yang tak terpahami.
O,..biarlah diriku tak ada!
sebab ketiadaan menyanyikan nada-nada suci, “Kepada-Nya kita akan kembali.”[3]

Ilmuwan muslim lainnya yang banyak membahas evolusi adalah Nasiruddin At-Tusi yang hidup di abad 13. Beliau menyatakan pendapatnya mengenai adaptasi makhluk hidup yang membuat setiap organ mereka menjadi fit dengan lingkungannya. Tusi mencontohkan mekanisme pertahanan pada beberapa hewan (tanduk, cakar, kecepatan bergerak) sebagai bukti bahwa mereka menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Tusi juga berpendapat bahwa makhluk hidup yang beradaptasi lebih cepat akan memiliki lebih banyak variasi species. Dan akhirnya akan memiliki keunggulan dibandingkan makhluk hidup lain yang lambat dalam beradaptasi. [4]

Ilmuwan lainnya yang tersisa di akhir-akhir zaman keemasan Islam juga masih berbicara mengenai evolusi, seperti Ibnu Khaldun yang hidup di abad 14. Dalam kitab pembukaannya, Muqaddimah, Ibnu Khaldun menjelaskan teori evolusinya yang juga senada dengan teori-teori sebelumnya, berawal dari mineral yang berevolusi menjadi tumbuhan, kemudian hewan, dan manusia. Ibnu Khaldun menyebut secara eksplisit evolusi manusia dari makhluk yang lebih rendah yaitu sejenis kera. [5]


Referensi:

1.) Al-Jahiz (1909), Kitab Al-Hayawan, Kairo, vol. I hal. 13; vol. VI hal. 133—34; vol VI hal 139; vol. VII 47, 80; vol. VII, hal. 47-48.

2.) Muhammad Hamidullah and Afzal Iqbal (1993), The Emergence of Islam: Lectures on the Development of Islamic World-view, Intellectual Tradition and Polity, hal. 143-144. Islamic Research Institute, Islamabad.

3.) Jalaluddin Rumi (2004), The Masnavi; Story:”The Vakil of The Prince of Bukhara”, Oxford University Press.

4.) Farid Alakbari (2001), A 13-th Darwin? Tusi’s Views on Evolution. Azerbaijan International Magazine hal. 48.

5.) Ibn Khaldun (1989) The Muqaddimah: An Introduction to History, hal.74-75 Princeton University Press

Penulis : myself ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel evolusi dalam islam ini dipublish oleh myself pada hari 27 Okt 2009. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan evolusi dalam islam
 

0 comments:

Posting Komentar